Sebut Rakyat Gampang Dibeli, LaNyalla: Kembalikan Pilpres ke MPR

Melansir berbagai sumber, Selasa (25/6/2024), LaNyalla mengungkapkan hal itu seusai bertemu mantan Ketua MPR Amien Rais di Gedung DPD.

Baca Juga:

• Sumut Inspiring Teacher 2024, Sujiwo Tedjo Sebut Perlu Undang-undang Perlindungan
• Bobby-Surya Persembahkan Hiburan Rakyat dan Konser Kolaborasi untuk Masyarakat Toba di Balige
• DPRD Medan Gelar Paripurna Perdana, Umumkan 9 Fraksi

Ya, dia mendukung amandemen UUD 1945 dikembalikan ke naskah asli sehingga pemilihan presiden (pilpres) kembali dilakukan oleh MPR. Pasalnya rakyat sangat gampang dibeli dalam kontestasi pemilu.

"Supaya tidak melibatkan yang rakyat yang dulu pemikirannya Prof Amien, tidak bisa dibeli. Ternyata mudah sekali dibeli," katanya.

"Jadi kita sudah waktunya ini untuk mengembalikan pilpres itu di MPR," tambah LaNyalla.

LaNyalla menjelaskan, keputusan untuk mengembalikan pemilihan presiden ke tangan MPR dapat dilakukan di masa pemerintahan Prabowo Subianto kelak.

Bahkan, LaNyalla mengeklaim bahwa Prabowo punya keinginan untuk mengembalikan UUD 1945 ke versi aslinya.

"Ya harus bisa lah. Pak Prabowo juga mau kok. Pak Prabowo jelas mau. Visi misinya Pak Prabowo jelas mengembalikan UU 1945 sesuai dengan naskah asli," kata LaNyalla.

La Nyalla juga meminta agar publik tidak menganggap pemilihan presiden oleh MPR sebagai tanda kemunduran demokrasi.

"Pada zaman dulu itu yang namanya Orde Lama, Orde Baru itu belum menjalankan demokrasi. Dan sekarang ini baru kita mau jalankan. Jadi kita tidak usah lagi berdebat di sana," ujar dia.

LaNyalla pun berpandangan, tidak ada yang salah apabila pemilihan presiden dikembalikan melalui MPR, justru sesuai dengan sila keempat Pancasila bahwa MPR merupakan perwakilan dari masyarakat.

"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, MPR. Jadi tidak libatkan rakyat. Rakyat sudah menyerahkan kepada MPR, dia memilih anggota DPR yang pileg," pungkasnya.*