Bacalon Wakil Walikota Rudy Hermanto Ajak 5 Partai Non Seat Bangun Medan

Kitakini.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Sumut) Rudy Hermanto yang digadang-gadang maju sebagai bakal calon (Bacalon) Wakil Walikota Medan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang mengajak partai Non Seat yang tidak lolos di parlemen untuk gotong royong bersama membangun Kota Medan kedepannya.

Baca Juga:

• Medan Raih Gelar Juara Umum di Cabang Judo Popprovsu 2024
• Pilkada 2024 di Kota Medan, Muhri: PSI Masih Proses Seleksi
• Pemberhentian Ketua KPU-RI Tak Akan Ganggu Pelaksanaan Pilkada 2024

"Medan ini milik kita bersama, oleh karena itu hari ini saya mengajak rekan rekan partai politik yang tidak lolos di parlemen agar kita bisa sama-sama membangun Kota Medan ini kedepannya dengan saling gotong-royong dan cinta terhadap Kota Ink," ujar Rudy Hermanto dalam acara diskusi dengan partai Non Seat diantaranya Partai Persatuan Pembangunan, Partai Ummat, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang di Medan, Selasa (2/7/2024).

Dihadapan, para pengurus Partai Politik tersebut Rudy Hermanto berjanji akan merangkul seluruh lapisan masyarakat dalam melaksanakan pembanguna Kota Medan nantinya.

Ia juga menyampaikan bahwa partai politik yang tidak mendapat kesempatan duduk di parlemen nantinya dapat bersama dirinya untuk membangun Medan.

"Di hati saya, ingin merangkul semua dari lapisan masyarakat, agama dan suku dengan tujuan membahagiakan orang lain. Tujuan saya mulia, ini tidak gampang, sehingga saya ikhlas menjalankan semua," kata Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut ini.

Senada, penggiat budaya Julhendri Chaniago menyebutkan dari prespektif budaya, pemimpin termasuk walikota harus memiliki rasa, agar selalu dituntun oleh Tuhan Yang Maha Esa, untuk melakukan perbaikan dan perubahan.

"Bukan lagi titipan, kroni yang berasal dari atas, ini bukan kriteria pemimpin dari perspektif budaya," ujar Julhendri, seraya menambahkan, di era milineal ini siapa saja bisa menjadi pemimpin, namun apa artinya jika tidak tahu malu, dan tidak tahu batas.

"Mereka bilang bisa, nanti cakapnya berbisa, kebijakannya berbisa seperti ular, dan tidak lagi melihat kebenaran secara benar," ujarnya.

Julhendri menukilkan puisi Teja Purnama tahun 2009 berjudul Akulah Medan, yang di antara larik-lariknya bertuliskan kata mengandung makna Akulah Medan, Cinta yang menjelma kota, saat Guru dan Putri Brayan menyatu jiwa, di pernikahan alir Deli dan Babura; Akulah Medan Cinta yang membasuh ambisi, saat Kolok menyilakan Kecik, menyuburkan harapan di tanah kebaikan. Jangan harap kubuang kenangan yang terus berbinar, di sayap kupu-kupu dan senja itu

"Di sini kearifan itu dipertanyakan, apakah mereka punya rasa, apakah orang yang mengganti Lapangan Merdeka sebagai jantung Kota Medan sudah punya rasa, ini bertolak belakang dengan sudut cinta dan perhatian pada budaya, Kalau mau Kota Medan sehat, maka sehatkan jantung kota Medan, " ujarnya.

Sementara itu, Umar Lubis menyoroti penanganan pemanasan global yang tak kunjung berhasil diatasi pemimpin, termasuk di Kota Medan.

"Sudah lebih 18 aturan tetapi tak pernah berhasil mengatasi pemanasan global, yang berasal dari pembusukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang hingga kini masih menggunakan sistem Open Dumping.

Sedangkan masing masing perwakilan Partai Politik yang hadir pada kesempatan itu menyampaikan kesiapannya untuk bergabung bersama dengan bakal calon Wakil Walikota Medan Rudy Hermanto pada pilkada nanti. Sejumlah parpol siap melakukan konsolidasi apabila nantinya diajak bergabung.

"Kami siap bergabung pada pemilihan Walikota Medan nanti bila pasangan Calon Walikota dan Wakilnya sudah menyusun jaringan ke Kecamatan dan Kelurahan, nantinya kita siap memperjuangkan ini," ungkap perwakilan dan Partai Garuda Kota Medan. (**)