Kamis, 21 November 2024

Tudingan Cawe-cawe Pilgub Sumut, Nezar Djoeli: Awas Pengalihan Isu

Heru - Rabu, 14 Agustus 2024 15:03 WIB
Tudingan Cawe-cawe Pilgub Sumut, Nezar Djoeli: Awas Pengalihan Isu
(Kitakini.news/Heru Soesilo)
Ketua DPW PSI Sumatera Utara, HM Nezar Djoeli ST

Kitakini.news -Beberapa hari lalu beredar kabar di media terkait tudingan adanya kampanye terselubung atau Cawe-cawe Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni yang 'menggendong' nama Bobby Nasution untuk safari dakwah jelang PON di sejumlah kabupaten/kota. Namun menurut Ketua DPW PSI Sumut, HM Nezar Djoeli ST justru perlu diawasi sebagai upaya pengalihan isu.

Baca Juga:

"Wajar saja ketika ada kegiatan Pj Gubernur, mengikutsertakan para kepala daerah (kabupaten/kota). Termasuk bersandingan fotonya di spanduk atau baliho. Jadi yang seperti itu sudah berlangsung sejak lama, biasa aja," ujar Nezar Djoeli kepada wartawan di Medan, Rabu (14/8/2024).

Namun menurut Nezar, dugaan cawe-cawe itu tidak tepat. Sebab, saat ini memang ada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024. Di mana Sumut sebagai tuan rumahnya. Karena itu, safari dakwah menjadi satu dari sekian banyak cara menyosialisasikan kegiatan skala nasional kepada masyarakat di berbagai daerah.

"Jika dalam safari dakwah itu ada nama Bobby Nasution, itukan dalam kapasitasnya sebagai Walikota Medan. Dan bukan hanya dia yang hadir, termasuk juga bupati dan walikota yang lain. Terutama yang daerahnya menjadi tempat pelaksanaan pertandingan/perlombaan cabang olahraga tertentu," sebutnya.

Dalam kaitannya dengan tudingan cawe-cawe itu, Nezar justru memberikan pandangan yang berlawanan. Sebab jika Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni dituding berpihak ke bakal calon tertentu, maka ia menganggap hal ini sebagai pengalihan isu. Sehingga sorot mata publik akan tertuju pada potensi dugaan kecurangan Pilkada.

"Saya hanya mengingatkan, awas pengalihan itu. Alasannya sederhana, para pejabat khususnya eslon II itu kan semuanya pernah bersama dengan Pak Edy Rahmayadi. Walaupun dia bukan petahan, tetapi tak bisa kita abaikan jika ada kemungkinan pejabat yang masih loyal ke Edy. Siapa tahu sampai sekarang masih intens komunikasinya," tegas Nezar.

Karena itu Nezar mengingatkan agar publik tidak terjebak wacana dan tudingan cawe-cawe yang terlihat jelas di publik, dan resmi atas nama kepala daerah untuk kepentingan Negara. Justru yang perlu dikhawatirkan adalah gerakan senyap dan sembunyi, yang sangat mungkin bisa dilakukan oleh para pejabat.

"Kalau ini mainnya di depan, bisa dilihat. Dan tentu saja, belum ada yang menjadi calon kepala daerah atau calon Gubernur. Yang harus kita antisipasi itu adalah istilahnya 'main belakang', operasi senyap, pasang dua kaki dan sebagainya. Yang pasti jangan sampai wacana ini menjadi pengalihan isu yang membuat kita lalai dengan kemugnkinan kecurangan di Pilkda dari sisi lain," pungkasnya. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Dugaan Korupsi Uang Jasa Medis RSD Madani Pekanbaru Rp 3 Miliar

Dugaan Korupsi Uang Jasa Medis RSD Madani Pekanbaru Rp 3 Miliar

Gunung Semeru Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Puluhan Mahasiswa Geruduk MWA Terkait Tudingan Rektor USU Cawe-cawe Pilgub

Puluhan Mahasiswa Geruduk MWA Terkait Tudingan Rektor USU Cawe-cawe Pilgub

Ketua STKIP Al-Maksum Langkat Dituntut 1,5 Tahun Penjara Kasus Korupsi PIP Mahasiswa

Ketua STKIP Al-Maksum Langkat Dituntut 1,5 Tahun Penjara Kasus Korupsi PIP Mahasiswa

Sumut Semakin Dikenal Kancah Internasional Lewat Event Aquabike World Championship 2024

Sumut Semakin Dikenal Kancah Internasional Lewat Event Aquabike World Championship 2024

Jaksa: Ada Potensi Tersangka Baru Dalam Korupsi Kredit Fiktif Rp6,28 M di BRI Kutalimbaru

Jaksa: Ada Potensi Tersangka Baru Dalam Korupsi Kredit Fiktif Rp6,28 M di BRI Kutalimbaru

Komentar
Berita Terbaru