Korban Erupsi Gunung Marapi Jadi 21 Orang
Kitakini.news - Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) hingga Selasa (5/12/2023), pukul 22.30 WIB telah mengidentifikasi 16 dari 21 jenazah yang meninggal dunia karena terkena dampak erupsi Gunung Marapi, Minggu sore (3/12/2023).
Baca Juga:
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumatera Barat Komisaris Besar Polisi drg. Lisda Cancer, menyampaikan bahwa hampir semua korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal maupun selamat mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya.
"Korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi untuk proses identifikasi lanjutan," ujar Lisda.
Lisda juga menyampaikan bahwa tim Polda Sumatera Barat mengidentifikasi korban berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari serta tanda-tanda pada tubuh dan barang-barang milik mereka.
Bagi korban yang sidik jarinya sudah tidak bisa dipakai, maka kita punya metode lain, misalnya pemeriksaan gigi, tahi lalat, tato, luka, tanda lahir, bekas operasi, dan sebagainya," papar Lisda.
Dikatakannya, apabila upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil, maka tim dokter akan melakukan pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasi korban.
Dari 21 jenazah yang dievakuasi selasa sore ke Rumah Sakit Acmad Muctar Bukittinggi, 16 diantaranya telah diketahui identitasnya sementara lima jenazah lagi akan diidentifikasi Rabu pagi.
Dalam mempercepat identifikasi, Polda Sumbar telah mendatangkan dokter dari Rumah Sakit Daerah Sumbar dan lima dokter Mabes Polri. (**)