Sisa 35 Hari Jelang Pilpres, TKD Sumut Fokus Jaga Elektabilitas Prabowo-Gibran
Kitakini.news - Tim Kemenangan Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumut tetap fokus menjaga elektabilitas Prabowo pasca debat ketiga yang digelar KPU RI akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Lantaran dalam debat, Prabowo diserang secara personal oleh capres nomor urut 1 Anis Baswedan.
Ketua TKD Prabowo - Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo menegaskan, Prabowo Subianto adalah seseorang yang ditempah menjadi patriot sejati.
Diserang secara personal dengan melemparkan data keliru oleh kandidat capres lain kepada Prabowo bukanlah sesuatu masalah besar. Beliau tetap tenang menghadapi situasi itu tanpa menyerang balik.
Menyerang personal dengan melemparkan data keliru kepada publik malah akan merugikan capres itu sendiri. Masyarakat menjadi kurang simpatik dan mempertontonkan ambisi meraih jabatan tersebut.
"Kami tidak terlalu ambil pusing. Bahkan di media sosial cukup banyak yang menyayangkan cara capres lain itu yang terlihat terlalu ofensif dalam debat. Saat ini kami tetap fokus menjaga elektabilitas Pak Prabowo," tegasnya.
Baginya sisa waktu massa kampanye yang tersisa 35 hari lagi harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin terus meningkatkan elektabilitas Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
"Kami terus fokus dalam memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Mengenalkan program -program andalan mereka. Kami juga terus menyebarkan kebermanfaatan bagi masyarakat," tegas pria yang menjadi Caleg DPR RI nomor urut 2 dapil Sumut 1 dari Partai Gerindra ini.
Sebelumnya, Pengamat Sosial dan Politik dari Kalimantan Selatan, Jainuddin Nasrullah dalam sebuah wawancara dengan salah satu media online mengatakan, capres nomor urut 1 terlalu ambisius terkait rahasia negara.
Sikap ambisi ini sudah terlihat sejak awal debat dibuka. "Penampilan Anies terlalu ambisi. Mulai di segmen pertama saja sudah menyerang Prabowo. Apalagi kemudian ada pertanyaan tentang standar etika. Ini sangat di luar ekspektasi," ungkapnya.
Sikap seperti itu juga bukan sesuatu yang ditunjukkan seorang Anies Baswedan. Sebelumnya hal serupa telah ditunjukkannya pada saat Pilkada DKI Jakarta. Dia menyerang lawannya secara personal.