Dampingi Agenda Mahfud di Medan, Baskami: Beliau Sangat Paham Akar Masalah Radikalisme
Kitakini.news - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Baskami Ginting memberikan komentarnya, usai mendampingi sejumlah agenda kedatangan Cawapres nomor urut 03, Prof Mahfud MD di Medan.
Baca Juga:
Diketahui, Mahfud MD melakukan kunjungan ke Medan dari Minggu (14/1/2024) hingga Senin (15/1/2024). Mahfud disambut sejumlah petinggi PDI Perjuangan diantaranya Yasonna Laoly, para fungsionari DPD PDI Perjuangan Sumut dan sejumlah kader serta simpatisan.
Baskami mengatakan sosok Mahfud MD, pada setiap kesempatan mengulas bagaimana radikalisme dapat masuk ke sebagian orang. Padahal, pada dasarnya bangsa Indonesia memiliki toleransi yang tinggi.
"Beliau memberikan pencerahan kepada kita bahwa, pada dasarnya radikalisme itu masuk ke masyarakat marjinal yang resah karena ketidakadilan," kata Baskami kepada awak media, Senin (15/1/2024.
Maka, lanjut Baskami, pasangan Ganjar-Mahfud menawarkan berbagai program untuk penegakan hukum hingga pengentasan kemiskinan dari hulu sampai ke hilir.
"Kemiskinan itu jangan dianggap hanya persoalan miskin materialisme saja, tetapi miskin toleransi, miskin kebangsaan, miskin moral, miskin etika, miskin kemanusiaan, miskin cinta kasih," ungkapnya.
Lebih lanjut Baskami menjelaskan, pasangan Ganjar-Mahfud, paling konsisten dalam mengawal generasi bangsa terkait cinta tanah air, nasionalisme dan wawasan sejarah.
"Maka Ganjar dan Mahfud adalah paslon yang menawarkan jalan perbaikan, menerima seluruh pencapaian bangsa saat ini dan memperbaiki segala kekurangan menuju Indonesia unggul," imbuhnya.
Sementara itu, Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md menyampaikan pesan kepada para jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI), Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Mahfud menyampaikan pesan-pesan kebangsaan kepada jemaat.
"Pesan saya pesan kebangsaan ya, bahwa kita itu bukan sekedar fisik bangsa, tapi juga ide dan gagasannya menyatu di situ. Kalau bangsa itu intinya kan nations, tadi saya menyampaikan soal notions, notions itu tentang gagasan besar dalam kebersatuan kita, yaitu kita tidak bermusuhan, karena perbedaan entah suku, agama, ras," paparnya.
Soal radikalisme, Mahfud mengatakan ketidakadilan merupakan satu di antara dari penyebab radikalisme. Maka, menurut Mahfud kunci memberantas radikalisme yaitu penegakan hukum yang baik, kemajuan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
"Sebagian orang-orang yang sangat keras demo membawa agama, tapi sebenarnya mereka itu orang-orang yang menerima perbedaan. Akan tetapi karena ketidakadilan, mereka ikut protes dengan kelompok radikal itu makanya jumlahnya menjadi massif," pungkasnya (**)