Maju Sebagai Caleg, Lailatul Badri Lebih Mengedepankan Gagasan Ketimbang Politik Uang
Kitakini.news - Tokoh perempuan sekaligus calon legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lailatul Badri lebih mengedepankan politik gagasan ketimbang politik uang di kancah Pesta Demokrasi, Rabu (14/2/2024) mendatang.
Baca Juga:
Sebab, dengan mengedepankan politik gagasan, seorang Caleg akan ikut mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) yang berkualitas, jujur dan bersih.
Hal ini disampaikan Caleg Nomor urut 1 PKB dari darrah Pemilihan (Dapil) III meliputi Medan Deli, Timur, Perjuangan, Tembung kepada wartawan di Jalan Ampera, Medan Timur, Rabu (31/1/2024).
Menurut Laila, gagasan itu sangat penting sebagai Caleg, karena masyarakat juga harus mengetahui program dan visi misi apa yang dibawa seorang wakil rakyat.
"Sehingga dengan begitu, Pemilu tahun ini bisa dijauhkan dari Politik uang, jauhkan bayar membayar masyarakat untuk memilih karena hal ini adalah cikal bakal rusaknya demokrasi kita hari ini," tegasnya.
Laila juga mengungkapkan, saat bersosialisasi kepada masyarakat, dirinya lebih mengedepankan cara-cara berdialog.
"Dialog dengan turun langsung secara door to door ke Ini adalah strategi yang hari ini kita jalankan.Dari dialog itu efeknya kita dapat mengetahui keluh kesah dan jika Allah SWT berkehendak terpilih menjadi anggota DPRD Medan, maka keluh kesah itu akan kita perjuangkan," imbuhnya.
Laila juga menjelaskan bahwa kedepannya dirinya akan memprioritaskan program perlindungan perempuan dan mengawal program-program yang bersentuhan langsung nantinya kepada kebutuhan masyarakat.
"Sejalan dengan itu kita juga menguatkan simpul-simpul organisasi yang selama ini kita ikuti dan dibesarkan disana terkhususnya Aisyiyah," tukasnya.
Kembali soal politik uang, Lela secara tegas menolak politik uang. "Yang pertama, money politik itu jangan hanya sebagai wacana di atas kertas, tetapi implementasinya di lapangan tidak ada," cetusnya.
Masih kata Laila bahwa persoalan politik uang sebenarnya bukan pada Pemilu ini saja, sudah terjadi setiap pesta demokrasi. Sehingga, Pemilu jujur dan adil itu tidak terimplementasi
"Kita bermimpi dan berharap sangat ada gerakan bersama agar terlaksananya Pemilu jujur dan adil. Kita harap kedepannya ada juga gerakan bersama untuk memantau ini," tandasnya.
Untuk itu, sambung Laila, dirinya mengajak seluruh masyarakat Medan khususnya di Dapil III untuk tidak memperjualbelikan suara mereka pada kontestasi politik Pemilu 2024.
"Masyarakat Medan terutama di Kecamatan Medan Deli, Medan Tembung, Medan Timur dan Medan Perjuangan harus bisa memilih calon pemimpin berdasarkan hati nurani, bukan memilih karena iming-iming politik uang," pungkasnya. (**)