Kehidupan Nino Kuya di Amerika Serikat: Dari Sopir hingga Berjualan Gorengan
Sebagai anak artis, Nino tidak malu menjalani pekerjaan yang beragam. Ia bahkan berhasil meraih keuntungan yang signifikan dari profesinya tersebut.
Baca Juga:
Salah satu pekerjaan utamanya adalah sebagai sopir, yang mana tarifnya ditentukan oleh Uya Kuya. Meskipun tarif diatur oleh ayahnya, Nino berhak menerima semua uang tip dari penumpang, khususnya para turis yang berkunjung ke Amerika.
Menurut Uya Kuya, tarif untuk perjalanan dari bandara ke hotel berkisar antara USD 150 hingga USD 200, atau sekitar Rp2 juta hingga hampir Rp3 juta. Tarif ini juga bervariasi tergantung pada jenis mobil yang digunakan. Untuk mobil besar, tarifnya bisa mencapai USD 700 hingga USD 750, sekitar Rp11 juta hingga Rp12 juta, yang mencakup biaya driver, tol, tour guide, dan parkir selama 8 jam.
Tak hanya menjadi sopir, Nino juga kerap mendapatkan kesempatan untuk jalan-jalan dan makan bersama para turis dari Indonesia. Ia mengaku bisa meraih cuan hingga Rp15 juta dari aktivitas ini.
Selain itu, Nino juga aktif berjualan gorengan di Amerika Serikat. Ia menjelaskan bahwa hasil jualan pisang goreng bisa mencapai sekitar Rp17 juta.
Prosesnya melibatkan seluruh keluarga dalam menggoreng dan menjual pisang goreng, yang dilakukan di parkiran mobil, bersama dengan penjual makanan Indonesia lainnya.
Dengan berbagai aktivitas tersebut, Nino Kuya menunjukkan bahwa kerja keras dan kreativitas dapat mendatangkan hasil yang memuaskan, meskipun jauh dari tanah air.*