Sesak Napas Ketika Berbaring Bisa Jadi Tanda Adanya Penyakit Loh

$rows[judul] Keterangan Gambar : (Sumber : iStock/pixelalex)

Kitakini.newsSesak napas ketika berbaring atau ortopnea bisa menjadi tanda atau gejala suatu penyakit. Beberapa orang sering mengalami ortopnea. Meski tubuh dalam kondisi rileks sambil berbaring, sesak napas justru bisa muncul.

Dalam dunia kedokteran, ortopnea didefinisikan sebagai sesak napas atau kesulitan bernapas saat berbaring. Ada berbagai penyakit atau kondisi kesehatan yang memicu ortopnea.

Kondisi Kesehatan yang Memicu Ortopnea

Dilansir dari laman CNN Indonesia, berikut ini berbagai kondisi kesehatan memicu ortopnea!

1. Gagal jantung

Gagal jantung adalah salah satu penyebab sesak napas saat berbaring yang paling umum. Selain sesak napas, gagal jantung juga menimbulkan gejala lain seperti kelelahan, bengkak akibat akumulasi cairan (edema), juga batuk atau mengi.

Dikutip dari Medical News Today, dalam kondisi ini berarti jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan normal. Jantung jadi sulit rileks setelah memompa hingga tekanan meningkat dan cairan kembali ke paru-paru, perut, atau kaki.

2. Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) bisa memicu gejala berupa sesak napas ketika berbaring. PPOK merusak kantung udara sehingga saluran pernapasan menyempit dan susah bernapas. Biasanya kesulitan bernapas ini dialami pengidap saat aktivitas fisik dan berbaring.

3. Obesitas

Orang dengan obesitas bisa juga mengalami kesulitan bernapas saat berbaring. Tumpukan lemak bisa memengaruhi bentuk dan fungsi sistem pernapasan serta struktur lainnya. Lemak bisa memberikan tekanan pada struktur dinding dada, memengaruhi gerakan diafragma, dan kemampuan respons menarik serta menghembuskan napas. Bernapas menjadi lebih sulit ketika berbaring.

4. Alergi

Sesak napas bisa menjadi salah satu reaksi alergi. Sebaiknya, cek lagi kondisi lingkungan kamar kamu. Kamar rentan menampung pemicu alergi seperti debu, jamur, sampai bulu hewan peliharaan. Saat terhirup, timbul sesak napas. Untuk orang yang sudah pengidap asma, tentu alergen ini bisa memperburuk kondisi.

5. Sleep Apnea

Familiar dengan mengorok? Mengorok merupakan salah satu gejala sleep apnea. Dikutip dari Healthline, sleep apnea terjadi akibat penyempitan saluran udara dan kadar oksigen rendah. Kesulitan bernapas bisa timbul dan membuat seseorang terbangun di malam hari. Kemudian di pagi hari, biasanya orang bangun dengan rasa lelah.

6. Asam Lambung Naik

Asam lambung naik atau refluks asam lambung bisa memicu sesak napas ketika berbaring. Posisi tidur berbaring membuat posisi perut dan dada sejajar sehingga makanan bercampur asam naik ke esofagus sapai tenggorokan.

7. Pneumonia

Pneumonia juga bisa membuat seseorang kesulitan bernapas saat berbaring. Pneumonia merupakan radang paru akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur. Virus SARS-CoV-2 juga bisa memicu pneumonia. Pneumonia bisa memicu sejumlah gejala seperti sesak napas, napas cepat, batuk berdahak (dahak berwarna kuning atau hijau), dahak bercampur darah, demam, hingga menggigil.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)