Jumat, 18 Oktober 2024

Sunaryo Temukan Pupuk Kelapa Sawit Berkualitas Tinggi

Azzaren - Rabu, 19 Juni 2024 15:00 WIB
Sunaryo Temukan Pupuk Kelapa Sawit Berkualitas Tinggi
Teks foto : Sunaryo (57 tahun), asal Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, melakukan inovasi membuat pupuk organik dari ampas kelapa sawit. (Bonar)

Kitakini.news -Langka dan mahalnya harga pupuk kelapa sawit, membuat warga kesulitan membeli. Namun, berbeda dengan Sunaryo, seorang petani kelapa sawit di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Baca Juga:

Sunaryo menemukan pupuk kelapa sawit berkualitas tinggi. Pupuk diberi nama Pupuk Organik Sitiung (POS) ini meningkatkan produksi hasil buah kelapa sawit.

Ditemui di kediamannya, Selasa (18/6/2024), Sunaryo mengungkapkan dengan memanfaatkan limbah ampas sawit atau limbah dari pabrik minyak sawit, petani kelapa sawit di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, mampu mengubah menjadi pupuk organik yang sangat bagus dan bernilai tinggi.

Terinspirasi dari masyarakat Kabupaten Dharmasraya, mayoritas sebagai petani sawit dan mereka mengeluhkan hasil panennya yang tidak maksimal, Sunaryo berhasil menemukan pupuk oraganik tersebut.

Masyarakat kesulitan mendapatkan pupuk karena harga pupuk tinggi, ketersediaannya pun sering mengalami kelangkaan. Sehingga kebun masyarakat menjadi tak terurus dan rusak karena tak mampu membeli pupuk dengan harga tinggi.

Saat ini, untuk mendapatkan sekarung pupuk tanpa subsidi, petani harus mengeluarkan uang Rp 750 ribu hingga Rp 900 ribu per karung. Hal itu pun sulit ditemukan dan sering mengalami kelangkaan.

Sunaryo (57 tahun), asal Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, melakukan inovasi membuat pupuk organik dari ampas kelapa sawit.

Saat ini, dia berhasil membuat pupuk organik yang sangat bagus untuk tanaman sawit. Kini, pupuk organik yang dibuatnya ini mulai jadi pilihan petani di Kabupaten Dharmasraya.

Pupuk Organik Sitiung (POS) ini, mampu memperbaiki dan meningkatkan hasil panen masyarakat, bahkan mampu menaikkan hasil panen petani sampai tiga kali lipat.

Sekalipun bila digunakan pada tanaman yang sudah terlanjur rusak pun tetap mampu memperbaiki hasil petani.

Untuk harga sekarung pupuk, Sunaryo menjualnya Rp 180 ribu atau empat kali lipat lebih murah dari harga pupuk kimia yang ada di pasaran.

Sudah banyak petani yang telah menggunakan pupuk buatan Sunaryo ini. Selain menyehatkan pokok dan daun sawit yang rusak, pupuk pos ini juga menambah berat buah sawit saat ditimbang bila dibandingkan dengan buah sawit yang tidak menggunakan pupuk pos ini.

Misalnya, Teguh, petani kelapa sawit di Dharmasraya, sudah tiga tahun menggunakan pupuk organik sitiung buatan Sunaryo ini.

Hasil panennya meningkat sampai tiga kali lipat, jika dibandingkan menggunakan pupuk kimia sebelumnya.

Dalam sehari, Sunaryo mampu memproduksi hingga 100 karung, dengan memperkerjakan 4 orang anak buahnya. Setiap bulannya, ia mampu meraup keuntungan sampai Rp 50 juta.

Kini pupuk organik dari sampah pabrik sawit ini, sudah banyak yang dipesan dari luar propinsi seperti Riau dan Jambi.

Termasuk beberapa perusahaan perkebunan sawit yang ada di Sumbar, sudah beralih menggunakan pupuk organik sitiung ini.

Kini pupuk buatan Sunaryo ini masuk nominasi sebagai proklim lestari dari kementerian lingkungan hidup, karena dianggap telah memberikan manfaat banyak bagi petani dan pabrik penghasil limbah.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Pengedar Narkoba Bersenjata Api Dibekuk Intel Kodim di Sawahlunto

Pengedar Narkoba Bersenjata Api Dibekuk Intel Kodim di Sawahlunto

Lapas Dharmasraya Dirazia, 249 Binaan Dites Urine

Lapas Dharmasraya Dirazia, 249 Binaan Dites Urine

Komentar
Berita Terbaru