Demi Wisata, Kementerian Urusi Sampah di Bali
Melansir berbagai sumber, Rabu (22/1/2025), pariwisata Bali sempat terguncang. Padatnya wisatawan di pulau ini menimbulkan efek domino yang berdampak pada lingkungan.
Baca Juga:
Mulai dari sampah yang menggunung hingga kesehatan warga sekitar. Apalgi, saat ini, gelombang sampah plastik musiman yang menghantam pantai-pantai Bali bagian tengah dan selatan.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisal pun mengungkapkan saat ini telah dibentuk tim kebersihan khusus yang bertugas menangani sampah, terutama di wilayah laut Bali.
"Bali adalah wajah Indonesia. Pemerintah tidak ragu mengambil langkah serius untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Bali," kata Hanif.
Pantai-pantai terkenal seperti Kedonganan, Jimbaran, Kuta, Legian, dan Seminyak kerap terdampak fenomena ini. Kementerian Pariwisata Indonesia pun langsung meluncurkan 'Gerakan Pariwisata Bersih (GPB)'.
Program ini bertujuan melindungi kekayaan alam dan ekosistem wisata di Bali, yang merupakan destinasi wisata paling populer di Indonesia.
"Gerakan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata di Indonesia serta daya tarik destinasi domestik bagi wisatawan," kata Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa.
GPB akan dijadikan program percontohan yang nantinya diharapkan bisa diterapkan di destinasi wisata lainnya di Indonesia. Saat ini, program tersebut telah berjalan di Bali dengan kegiatan yang dilaksanakan setiap akhir pekan.
Data terbaru dari Indeks Pengembangan Pariwisata dan Perjalanan, Indonesia berada di peringkat ke-86 dari 114 negara dalam kategori kesehatan dan kebersihan.
Data ini memperkuat pentingnya pelaksanaan GPB untuk meningkatkan kualitas lingkungan tempat wisata.
"Gerakan ini akan membantu membentuk ekosistem sampah bersih sekaligus mendorong masyarakat menjaga kebersihan," ujarnya.
Selain Bali, terdapat tujuh destinasi lain yang terlibat dalam proyek percontohan GPB. Mulai dari Danau Toba, Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo, Likupang, Jakarta, dan Kepulauan Riau.
"Fokus kita di lokasi-lokasi tersebut dulu. Jika tahun ini berhasil, kita akan melanjutkan dan menambah lokasi lainnya," pungkas Ni Luh.