Gaet Mika Tambayong Jadi Duta, Taiwan Genjot Promosi Wisata Romantis, Alam, Kuliner, dan Belanja untuk WNI

Baca Juga:

• Elemen Masyarakat di Medan Akan Gelar Aksi Sejuta Tandatangan Dukung UU Perampasan Aset Koruptor
• Bawa 20 Kg Sabu dari Riau ke Medan, Dua Kurir Dituntut Mati
• Manisan Jambu Bangkok Bukan dari Thailand, tapi Khas Medan

Direktur Taiwan Tourism Information Center di Jakarta, Abe Chow, mengungkapkan bahwa penunjukan Mika sebagai wajah pariwisata Taiwan di Indonesia merupakan upaya untuk memperkuat daya tarik Taiwan di kalangan wisatawan muda dan milenial.

"Kami mengundang Mika Tambayong untuk memperkenalkan banyak sisi menarik dari Taiwan. Dia telah menjadi wajah baru kami di Indonesia," ujar Abe saat menghadiri Taiwan Tourism Workshop di Ball Room Hotel JW Marriott, Medan, Jumat (25/4/2025).

Abe menyebut bahwa Mika akan memproduksi berbagai konten promosi yang menggambarkan langsung pengalaman wisatanya di Taiwan. Tak hanya itu, Taiwan juga mengundang empat Key Opinion Leader (KOL) dari Indonesia untuk merasakan langsung empat tema wisata yang ditawarkan.

"Kami berharap dengan kegembiraan Mika dan empat KOL lainnya, kami dapat mengundang lebih banyak pelanggan Indonesia ke Taiwan," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Abe juga memaparkan keunggulan Taiwan sebagai destinasi wisata yang unik karena memadukan keindahan alam dan kekayaan budaya. Ia menyebut bahwa Taiwan memiliki berbagai lanskap geografis yang beragam dan cocok dengan selera wisatawan Indonesia.

"Taiwan adalah pulau yang sangat unik. Kita punya gunung, laut, ladang rumput, dan empat musim yang menyuguhkan pengalaman berbeda setiap tahunnya," jelas Abe.

Menurutnya, saat ini wisatawan asal Indonesia mulai mencari pengalaman berlibur yang lebih autentik dan bernuansa petualangan.

"Wisatawan Indonesia menyukai pengalaman perjalanan yang berbeda. Taiwan memberikan semuanya dalam satu destinasi," katanya dengan yakin.

Strategi Taiwan ini terbukti efektif. Setelah pandemi, jumlah kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Taiwan meningkat pesat. Tahun 2024, tercatat 224.000 kunjungan dari Indonesia—melampaui angka dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan dari Indonesia paling jelas dibanding negara-negara ASEAN lainnya," ungkap Abe.

Ia juga melihat potensi besar di Sumatera Utara, khususnya Medan, sebagai pasar pariwisata yang strategis.

"Kami lihat orang Medan sangat suka alam dan makanan mereka memiliki cita rasa yang mirip dengan makanan di Taiwan. Ini menjadi keuntungan tersendiri bagi promosi kami," tuturnya, sambil menambahkan bahwa

Taiwan memiliki banyak pilihan kuliner halal yang cocok untuk wisatawan Muslim.

Dengan kolaborasi strategis dan promosi yang menyentuh langsung preferensi wisatawan Indonesia, Taiwan optimistis dapat mencapai target 250.000 kunjungan dari Indonesia sepanjang 2025.