Jumat, 27 Desember 2024

Selama 2023, Kemenkominfo Temukan 1.615 Konten Hoaks

Guruh Ismoyo - Kamis, 04 Januari 2024 09:56 WIB
Selama 2023, Kemenkominfo Temukan 1.615 Konten Hoaks
(Kominfo.go.id)
Daftar konten hoaks yang ditemukan Kemenkominfo Republik Indonesia.

Kitakini.news - Kementerian Komunikasi dan Infotmatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia menangani 1.615 konten Hoaks yang beredar di Website dan platform digital.

Baca Juga:

"Totalnya sejak Agustus 2018, sudah 12.547 konten isu Hoaks yang telah ditangani Kementerian Kominfo. Jumlah isu Hoaks yang ditangani Tim AIS Ditjen Aplikasi Informatika pada Tahun 2023 lebih banyak dibandingkan tahun 2022 yang ditemukenali sebanyak 1.528 isu Hoaks," ujar Menteri Kominfo Budi Arie di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Budi menjelaskan, bahwa berdasarkan kategori, hingga Desember 2023, isu Hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu Hoaks dalam kategori kesehatan.

"Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan," imbuhnya.

Masih kata Budi, isu Hoaks yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan penipuan juga tercatat paling banyak ditemukan pada urutan kedua. Secara kumulatif, sejak Agustus 2018, Tim AIS Kementerian Kominfo menemukenali masing-masing 2.210 isu hoaks dalam kategori pemerintahan dan penipuan.

"Isu hoaks paling banyak merujuk pada akun palsu pejabat pemerintah pusat dan daerah dan lembaga. Selain itu ada beberapa informasi menyesatkan mengenai kebijakan pemerintah terkini. Ada pula isu Hoaks penipuan seperti informasi palsu dan menyesatkan mengenai rekrutmen lembaga swasta dan pemerintah, tatan pishing, penipuan dengan nomor ponsel atau akun media sosial, hingga pembagian bantuan sosial yang disertai permintaan data pribadi atau uang sejumlah tertentu," bebernya.

Sementara itu, lanjut Budi, pada urutan ketiga tertinggi temuan isu Hoaks, ada kategori politik dan pihaknya mengidentifikasi sebanyak 1.628 isu hoaks sejak Agustus 2018. Konten ini didominasi informasi yang berkaitan dengan partai politik, kandidat dan juga proses pemilihan umum.

"Tim AIS dibentuk pada Januari 2018 untuk melakukan pengaisan, identifikasi verifikasi dan validasi terhadap seluruh konten yang bertentangan dengan peraturan perundangan. Tim AIS didukung oleh mesin AIS yang bekerja 24 jam, 7 hari seminggu tanpa henti. Secara khusus, Tim AIS melakukan penanganan isu hoaks dan membuat laporan berkala sejak bulan Agustus 2018," paparnya.

Lebih lanjut Budi menerangkan, bahwa pihaknya telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu Hoaks. Pemutusan akses tersebut bertujuan agar konten Hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.

"Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu cermat dan waspada atas peredaran isu Hoaks. Dan tidak menyebarluaskan konten yang berisi Hoaks melalui platform apapun. Kemudian kita juga meminta sekaligus mengimbau warganet yang menerima informasi elektronik yang patut diduga diragukan kebenarannya dapat menyampaikan kepada kanal pengaduan konten melalui email: aduankonten@kominfo.go.id atau akun twitter @aduankonten atau melalui aplikasi pesan instan WhatsApp di nomor 081-1922-4545," pungkasnya. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Mantan Mekominfo, Budi Arie Diperiksa Polri

Mantan Mekominfo, Budi Arie Diperiksa Polri

Desakan Batalkan Kenaikan PPN Menggema di Media Sosial

Desakan Batalkan Kenaikan PPN Menggema di Media Sosial

Kemenkes Bantah Hoaks COVID-19

Kemenkes Bantah Hoaks COVID-19

Viral Berita Penemuan Mayat di Aliran Sungai Batangtoru, Ternyata Hoax

Viral Berita Penemuan Mayat di Aliran Sungai Batangtoru, Ternyata Hoax

KONI, Kemenkominfo dan PB PON Wilayah Sumut Tinjau Kesiapan Media Center

KONI, Kemenkominfo dan PB PON Wilayah Sumut Tinjau Kesiapan Media Center

Telegram Batal Diblokir, Kemenkominfo: Kemarin Kami Minta Tutup

Telegram Batal Diblokir, Kemenkominfo: Kemarin Kami Minta Tutup

Komentar
Berita Terbaru